Mengenal Budikdamber, Bisa Panen Kangkung dan Ikan Lele Sekaligus dalam Ember

0
4848

Mengenal Budikdamber, Bisa Berkebun dan Budidaya Ikan Sekaligus dalam Ember. Banyak cara untuk tetap produktif selama di rumah. Hanya dengan bermodal ember, Anda bisa berkebun sekaligus membudidayakan ikan. Nama tekniknya disebut budikdamber. Budikdamber terbilang masuk P2L, yakni metode pertanian dengan konsep berkebun di lahan terbatas. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga dan bisa dijual bila berlebih.

Budikdamber saat ini membudidayakan kangkung dan pembesaran ikan lele. Budikdamber bisa dijalankan dengan satu ember besar berkapasitas 60 liter atau lebih untuk 60 ekor. Selain ember, bahan lain yang dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam, dan lainnya, serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.

Program budikdamber itu juga sangat cocok diterapkan lintas masyarakat, khususnya bagi mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri selama pandemi COVID-19 dan memberi pengalaman baru.

Musfarina Thoriq selaku Keua TP PKK Kabupaten Lumajang  berpendapat, apabila program budikdamber diikuti masyarakat banyak, dapat memberikan dampak lebih besar bagi kelangsungan hidup. Selain bertujuan sebagai modal ketahanan pangan, budikdamber juga dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dra. Hertutik, M.Si juga mengatakan, budikdamber sangat mendukung dan mengapresiasi positif karena terbukti lebih banyak memberi manfaat bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Dra. Hertutik, M.Si juga sepakat bahwa selain untuk mengisi aktivitas menumbuhkan gotong-royong, budikdamber juga memperkuat ketahanan pangan dan kebutuhan gizi masyarakat. Ia berharap agar hal itu dapat melibatkan anak-anak sebagai generasi muda sehingga dapat jadi bekal pengetahuan mereka untuk masa depan lebih baik. “Libatkan anak-anak sekolah juga untuk bagaimana mereka mencintai tanaman (pangan). Karena itu merupakan pembelajaran di alam, karena itu bagian dari pendidikan,” kata Dra. Hertutik, M.Si.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here